Menjadi Milyader Pahala



Menjadi Milyader Pahala
Siapapun pasti menganggukan kepala dan tersenyum lebar ketika ditanya “maukah anda jadi milyader?”. Sedikit orang yang tidak menginginkannya. Memang hidup adalah pilihan, ada saja orang lebih memilih menjadi sederhana dan biasa saja. tapi hati kecil-nya pasti menginginkannya, karena bayangannya jadi Milyader itu enak. 
diantara banyak alasan kenapa mau menjadi Milyader adalah Ingin mendapatkan kehidupan terbaik. tapi ternyata untuk mendapatkan kehidupan terbaik, menjadi Milyader Harta, tahta, kata dan cinta saja belum cukup. Kita harus menjadi Milyader Pahala.
Semua yang kita miliki, di optimalkan untuk mendatangkan pahala kepada kita. seperti penyaluran energi agar SuksesMulia dengan Menjadi Makelar Rezeki, misalnya. sebagaimana yang disampaikan oleh @JamilAzzaini. 
atau ber-Dakwah; seperti para Rasul dan Para Sahabatnya. karena orang-orang yang telah dijanjikan masuk surga adalah para milyader pahala, menggandakan pahala yang mereka dapat dengan menyampaikannya kepada orang lain. berdakwah itu seperti vilar marketing, dapat melejitkan dan melipat gandakan pahala. 
Menjadi Milyader Pahala cukup dengan mengoptimalkan kesuksesan yang kita miliki, Harta, Tahta, Kata dan Cinta agar memberikan manfaat kepada orang lain, serta di dasari dengan Taqwa.
Semoga di bulan yang penuh Rahmat ini, Kita semua bertambah SuksesMulia dan bisa mendulang Pahala dengan Menjadi Milyader Pahala. 

Tips agar Istiqomah Shalat Tahajjud



Tips agar Istiqomah Shalat Tahajjud
Banyak sekali hikmah dan manfaat melaksanakan Shalat tahajjud, lebih lagi berpahala disisi Allah. Bahkan ada ulama yang mengatakan shalat malam itu sekolah kehidupan untuk membina jiwa. Hukumnya sunnah, akan tetapi manfaat yang telah di buktikan dan rasakan oleh para ahli tahajjud ini sangat luarbiasa, ada dalam suatu hadits, bahwasanya shalat tahajjud itu akan menjadikan kita semangat dalam beraktifitas esok harinya, Shalat tahajjud memberikan energi luarbiasa untuk menjalani hidup ini.



Walaupun di iming-imingi pahala dan hikmah yang luarbiasa, tetap saja sedikit yang rajin dan istiqomah menjalaninya. Salahsatu penyebabnya mungkin tengah malam itu waktu dimana enak pulas tertidur setelah seharian beraktifitas, daripada bangun mending tarik selimut.



Bagaimana supaya bangun tengah malam dan istiqomah menjalankan shalat tahajjud? Jawabnya, ya tahajjud ajah. Ya itu masalahnya, bagaimana? Jawabnya ya tetep, tahajjud ajah. Hehe



Kuncinya satu, yaitu “biasakan”. Istiqomah karena biasa, setelah terbiasa kita pasti enggan meninggalkannya. Adanya motivasi ataupun tidak, bukan masalah. Kebiasaan akan tetap terbentuk walaupun di paksa atau secara suka rela (karena ada motivasi), hanya saja nanti hasilnya akan berbeda antara terpaksa dan sukarela. Tinggal pilih mana?



Langsung saja, saya akan berbagi sedikit tips bagaimana agar terbiasa bangun malam untuk shalat.



Pertama-tama, faktor yang paling penting untuk membentuk kebiasaan adalah Praktice dan Repetition, yaitu praktekan dan terus ulangi. Menurut guru saya ini adalah Bapak dan Ibunya Kebiasaan.



Pernah dengar kan aturan 10.000 jam? atau mungkin anda sudah lebih memahami. Seorang yang Ahli di bidangnya memerlukan waktu 10.000 jam untuk berlatih, alias praktek dan terus berlatih. Sehingga, hal yang kita anggap Luarbiasa menjadi hal biasa bagi dia, karena dia sudah lebih sering melatihnya.



Tokoh Islam yang luarbiasa, yaitu Imam Syafi’ie. Beliau telah menghafal Al-quran pada usia 7 (tujuh tahun). Bagaimana tidak, Ibundanya seorang hafidz Qur’an, minimal dua kali dalam satu minggu Ibundanya menghatamkan Al-qur’an. Jadi, Imam syafi’ie sejak kecil terbiasa mendengarkan bacaan Al-qur’an, ditambah pada saat itu anak-anak kecil sudah mulai menghafal Al-Qur’an. Biasa baginya sudah hafal Al Quran pada usia muda, itu karena TERBIASA…



So, Terus berlatih dan terus ulangi.



Langsung saja, mari Kita berlatih agar terbiasa shalat tahajjud.



Pertama, tentukan target raka’at yang akan dilaksanakan setiap harinya, Ingat ! Setiap hari. Gak perlu tinggi-tinggi, untuk membiasakan mulailah dari yang kecil, toh bila sudah terbiasa kita pasti termotivasi untuk menambah pencapaian. Kemudian tuliskan dalam selembar kertas dengan font yang lebih besar agar  mudah di baca.



Kedua, harus ada trigger agar memudahkan kita untuk bergegas tahajjud. Misalnya buatlah Alarem dengan Pengingat, anda akan melaksanak Shalat Tahajjud.



Ketiga, selembar kertas itu boleh anda perbanyak, dan tempelkan di mana saja yang mudah anda lihat dan baca. Misal, didepan meja belajar Anda. Atau di atas dinding disamping tempat tidur anda, dan lainnya.



Ingat ini harus dilakukan secara konsistent setiap harinya. Minimal selama 30 (tigapuluh), atau sampai Anda merasa nyaman dan merasa enggan untuk meninggalkannya. Ingat aturan 10.000 jam, perlu berapa tahun bagi seseorang untuk menjadi Ahli. Kalo membiasakan shalat tahajjud doang mah, Gampang. Hehe




Tips Cara Menghemat Uang Saku/Jajan, Gaji/Tunjangan Untuk Tabungan Hemat Pengeluaran



Tips Cara Menghemat Uang Saku/Jajan, Gaji/Tunjangan Untuk Tabungan Hemat Pengeluaran
Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menekan pengeluaran secara maksimal sehingga mampu menghimpun banyak duit di buku tabungan untuk keperluan penting dan kebutuhan mendesak di masa depan. Faktor gengsi dan hobi acap kali menjadi penyebab banyak uang yang hilang untuk sesuatu yang kurang penting yang mengalahkan akal sehat.
Berikut adalah tips organisasi.org untuk anda yang kesulitan mengelola uang anda :
1. Catat Pemasukan Dan Pengeluaran Uang Anda
Buat rencana pemasukan dan rencana pengeluaran di mana setiap akhir bulan harus ada banyak uang yang ditabung. Disiplin ketat dan jangan pernah melanggar anggaran yang ada kecuali sangat penting dan mendesak.
2. Musnahkan / Simpan Jauh-Jauh Kartu Kredit Dan Kartu ATM Anda
Kemudahan untuk berhutang dan mengambil uang tabungan akan menjebak anda dalam kenikmatan mengeluarkan uang. Oleh karena itu sebaiknya uang cash anggaran bulanan anda simpan di rumah tanpa boleh mengutak-atik kartu-kartu penarik uang anda dan uang yang ada di bank.
3. Hilangkan Gengsi Dan Hobi Mahal Anda
Kalau anda malu terlihat kere dan katro, mulai saat ini anda harus berani tampil kere dan katro di hadapan kenalan anda, jika perlu pindah rumah dan mulai kehidupan baru yang kere dan katro. Sebenarnya tidak sampai harus kere dan katro, tapi lebih tepatnya hidup sederhana di mana pengeluaran anda hanya pada yang penting-penting dan murah meriah. Ubah hobi mahal seperti jalan-jalan ke luar negeri dengan jalan-jalan di komplek/kampung rumah anda. Yang hobi ke gym / pusat kebugaran ganti dengan lari joging keliling kampung atau main bola / badminton di lapangan dekat rumah atau di jalanan.
4. Hemat Pengeluaran Besar Rutin Anda
Tagihan biaya administrasi kartu kredit, pajak, pbb, listrik, air pam, tv kabel, tv satelit, sekolah elit anak, telepon, dsb yang jumlahnya sangat besar sebaiknya dihilangkan saja. Contohnya seperti berhenti berlangganan kartu kredit, koran majalah, tv & internet bulanan, dll atau pindah ke rumah baru yang kecil dan sederhana untuk menghemat biaya pln, pam, pbb, telepon, dsb. Kalau senang telepon-teleponan ubah dengan bicara langsung atau gunakan telpon seperlunya tidak bertele-tele.
5. Ubah Penggunaan Transportasi Yang Mahal
Dari yang biasa naik mobil pribadi ke mana-mana sebaiknya anda jual mobilnya dan beli sepeda motor. Kalau sering naik taxi dan ojek motor, sekarang gunakan motor pribadi, angkot atau jalan kaki.
6. Makan Dan Minum Di Rumah Saja Atau Bawa Dari Rumah
Yang pasti membuat makanan dan minuman sendiri yang sederhana biayanya lebih murah daripada jajan di luar. Sarapan di rumah, makan siang dari bekal yang di bawa dari rumah, makan malam di rumah, dll. Kalau lagi ngidam makanan enak lebih baik ditahan saja kalau perlu puasa utuk mengilangkan nafsu bejad yang menghancurkan keuangan anda.
7. Terapkan Gaya Hidup Sederhana Pada Anggota Keluarga
Paksa anak, istri atau suami anda untuk menerima kenyataan pahit bahwa kita harus hidup sederhana karena hidup sederhana adalah awal dari kebahagiaan yang sejati. Mereka pun harus siap hidup miskin kapan saja jika Tuhan menghendaki.
8. Hentikan Kebiasaan Bodoh Anda
Bagi anda yang merokok, minum miras, memakai narkoba, main jablay, selingkuh, melakukan tindak kriminal dan dosa, dsb hentikan segera kebiasaan itu karena tidak ada gunanya dan itu semua hanya membakar uang dan menghancurkan hidup anda baik di dunia maupun di akherat.
9. Hemat Belanja Anda Dan Jaga Nafsu Belanja Anda
Yang doyan belanja / shopping sebaiknya buat daftar belanjaan sesuai anggaran / budget yang telah dibuat agar tidak mudah tergoda dengan barang yang dijajakan selain yang anda butuhkan. Pastikan produk yang anda beli tidak mahal yang penting fungsi sama dan kualitas tidak buruk. Jika anda ngebet ingin membeli sesuatu, maka gunakan jurus manipulasi otak anda seolah-olah anda telah membeli barang itu namun sampai dirumah hilang digondol tikus.

adab makan dan minum


Adab Makan & Minum Menurut Sunnah Rasulullah

ISLAM agama yang mencakupi semua aspek kehidupan termasuk perkara membabitkan pemakanan. Tidak dapat dinafikan makanan dan minuman elemen penting dan berharga dalam kehidupan bagi memastikan manusia dapat hidup dengan sejahtera, menjalankan tugasan atau kegiatan hariannya dengan lancar dan memastikan seseorang itu tidak hilang semangat kerana kelaparan.
Terdapat beberapa adab dan etika yang perlu dipatuhi untuk memastikan kesihatan tubuh badan terpelihara. Islam tidak menggalakkan umatnya makan sesuka hati, makan terlalu kenyang dan sebagainya. Tabiat pemakanan yang boleh diteladani ialah mengikut sunnah Rasulullah SAW. Jika dikaji, amalan pemakanan Baginda SAW amat bertepatan dengan ayat al-Quran yang bermaksud:
“… makan dan minumlah, janganlah berlebih-lebihan…” (Surah al-A’raf, ayat 31).
Ada beberapa panduan yang diajarkan Baginda SAW kepada umat Islam antaranya adalah seperti berikut: Rasulullah SAW menyuruh umatnya agar membaca Bismillah ketika hendak makan dan akhirinya dengan membaca Alhamdulillah. Hikmah membaca Bismillah dan Alhamdulillah bagi seorang Muslim adalah peringatan bahawa makanan yang hendak dimakan adalah nikmat, rezeki dan anugerah daripada Allah SWT.
Rasulullah SAW hanya makan ketika benar-benar lapar dan berhenti sebelum perut berasa kenyang. Rasulullah SAW mengajar cara untuk makan dan minum iaitu sepertiga isi perut untuk makanan, sepertiga lain untuk minuman dan sepertiga akhir adalah untuk udara (nafas). Mengambil makanan dalam kuantiti banyak adalah amalan buruk kerana ia memberatkan organ dan sistem pencernaan sehingga menjadi lemah dan tidak mampu mencerna secara teratur.
Cara Rasulullah SAW duduk ketika makan adalah seperti duduk tahiyat awal tetapi lutut kanan dinaikkan. Posisi ini bukan saja dapat memberi keselesaan pada perut, malah dapat menjaga keseimbangan ruang dalam perut agar terbahagi kepada tiga bahagian.
1/3 ruang untuk makanan, 1/3 bahagian untuk udara dan 1/3 lagi untuk air. Di samping itu, Nabi SAW tidak pernah makan dalam keadaan bersandar, seperti hadis yang diriwayatkan daripada Abu Juhaifah, bahawa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya aku tidak akan makan dalam keadaan bersandar.”
Antara sunnah Rasulullah SAW adalah makan menggunakan tangan kanan. Rasulullah SAW bersabda bermaksud:
“Jika salah seorang antara kalian hendak makan, maka hendaknya makan dengan menggunakan tangan kanan dan apabila hendak minum maka hendaknya minum juga dengan tangan kanan.
Sesungguhnya syaitan itu makan dengan tangan kiri dan juga minum dengan menggunakan tangan kirinya.” (Hadis riwayat Muslim).
Baginda SAW memakan makanan dengan tiga jari dan selepas selesai makan, Baginda SAW menjilat ketiga jari tersebut sebelum membersihkannya.
Hikmahnya, kandungan enzim yang ada pada tangan atau jari kita tadi akan lebih cepat bercampur dengan makanan dan seterusnya memudahkan proses pencernaan.
Rasulullah SAW bersabda,
“Apabila seorang daripada kamu sudah selesai makan, jangan dibersihkan jarinya sebelum dia menjilatnya”. (hadis riwayat Muslim)
Perbuatan membasuh tangan dan berkumur sebelum dan selepas makan adalah amalan sunnah yang juga bertujuan untuk membersihkan gigi daripada sisa makanan dan bakteria. Ini bertepatan dengan sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
“Berkumur kalian selepas minum susu kerana di dalamnya mengandung lemak”. (hadis riwayat Ibnu Majah).
Di samping itu, Rasulullah SAW gemar makan dalam dulang bersama-sama dengan sahabat Baginda. Ini secara langsung akan menciptakan kemesraan dan meningkatkan rasa sayang terhadap sesama kita. Malah, amalan makan satu dulang ini juga akan dapat mengelakkan pembaziran.
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:
“Berkumpullah kalian dalam menyantap makanan (bersama-sama), kerana dalam makan bersama itu akan memberikan barakah kepada kalian” (Hadis riwayat Abu Daud)
Imam Abu Hamid al-Ghazali menyatakan antara etika makan ialah membicarakan hal yang baik dan menceritakan kisah orang yang salih ketika makan. Menurut al-Hafidz dan Sheikhul Islam Ibn al-Qayyim ra, menyatakan Nabi SAW bercakap dan berbual ketika makan.
Dalam kitabnya al-Zaad,
“Ada kalanya Nabi SAW bertanya apakah menu pada hari ini dan memuji menu itu.” (Hadis riwayat Muslim). “Dan ada kala Nabi SAW mengajar adab dan susila makan kepada kaum keluarganya, ada ketika Nabi SAW sentiasa menggalakkan tetamu beliau supaya menambah lauk pauk dan minuman.” (Hadis riwayat al-Bukhari).
Ketika makan jangan terlalu banyak bercakap (melampau batas) atau bercakap dengan makanan penuh dalam mulut. Jangan juga bercakap mengenai hal yang boleh menimbulkan rasa jijik atau loya.
Rasulullah SAW juga ada memberi panduan mengenai cara minum antaranya jangan minum berdiri, jangan meniup air yang panas, jangan minum daripada bekas air yang besar, jangan bernafas ketika sedang minum dan minum seteguk diselang seli dengan bernafas.
Apabila kita minum daripada bekas yang besar, lumrahnya kita akan meneguk air dan dalam proses minum itu, kita tentu akan bernafas dan menghembuskan nafas dari hidung kita.
Apabila kita hembus, kita akan mengeluarkan CO2 iaitu Karbon Dioksida yang apabila bercampur dengan air (H20) dan akan menjadi H2CO3 iaitu sama dengan cuka yang menyebabkan minuman itu menjadi asid.
Justeru, amalan pemakanan yang dipamerkan Rasulullah SAW seharusnya diikuti dan dicontohi oleh semua peringkat umur demi kesihatan yang mantap dan kelangsungan hidup yang bermutu.
Mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan orang yang memahami dan memanfaati nikmat kesihatan yang tidak ternilai ini.
Oleh Syed Abi Ghufran Syed Ahmad al-Idrus

4 Ukuran Kesuksesan di Dunia

ADA 4 UKURAN KESUKSESAN

1.MEMPUNYAI ISTRI YANG SHOLEHAH.
2.MEMPUNYAI TETANGGA YANG BAIK.
3.MEMPUYAI RUMAH YANG BESAR DAN LUAS.
4.MEMPUNYAI KENDARAAN YANG NYAMAN.

SEMOGA KITA SEMUA DAPAT MENCAPAI KESUKSESAN DI DUNIA DAN DI AKHERAT......AMIN


PERBAIKI SHALAT DAN JAGA AMANAH


Pada kali ini marilah kita renungkan 6 soalan yang dibincangkan oleh Imam Ghazali dengan murid-muridnya. Walaupun nampak mudah tetapi sebenarnya amat besar peranan dan kesan dalam hidup kita di dunia apatah lagi sewaktu kita berjumpa Allah nanti. Mari kita bincangkan dalam konteks kehidupan pada hari ini semoga kita dapat manfaatnya.
Soalan-soalan tersebut ialah
1. Apakah benda yang paling dekat ?
2. Apakah benda yang paling jauh ?
3. Apakah perkara yang paling besar?
4. Apakah perkara yang paling berat?
5. Apakah benda yang paling ringan? dan
6. Apakah yang paling tajam?
Saya percaya hampir semua orang Islam tahu menjawab soalan-soalan tersebut tetapi apalah salahnya diulang semula kerana kita tidak dapat lari dari penyakit lalai dan lupa, dan adakalanya kita tersilap memberi keutamaan.
1. Benda yang dekat ialah mati. Sesuai dengan umur dunia yang sudah semakin tua, kita pun tidak tahu bila masanya kita akan mati. Mati tidak sahaja menimpa orang yang sakit, tetapi juga mereka yang tidak pernah sakit, baik tua baik muda baik kanak-kanak atau siapa sahaja.
Mati di sini juga boleh membawa maksud sakit di mana kita tidak mampu buat apa-apa lagi dalam menguruskan diri kita sama seperti orang yang telah mati hanya berharap diuruskan oleh orang lain yang hidup dan sihat. Oleh itu sebelum kita tidak dapat menguruskan diri baiklah kita bersiap sedia apa-apa yang perlu.
Kita perlu pastikan semua yang kita buat ada hubungkaitnya dengan beribadat kepada Allah. Disamping menikmati hasil keduniaan kita juga akan dapat ganjaran pahala sebagai bekalan yang kekal, Insyaallah.
Saidina Umar Al-Khattab r.a. pernah mengingatkan kita , “ Hisablah (hitunglah) diri kamu sebelum kamu dihisab(dihitung ) dihadapan Allah di akhirat nanti.”
Mati adalah satu perkara yang sangat menggerunkan dan untuk meringankan azab sakratulmaut, disamping menunaikan ibadat-ibadat wajib, banyakkanlah beristighfar, berzikir dan bertahmid memuji keagungan dan kebesaran Allah, serta sentiasa meminta belas-ihsan panduan Allah terhadap apa jua yang kita lakukan. Di samping itu banyakkanlah berselawat atas Rasul Junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w. mudah-mudahan dengan syafaat baginda kita diringankan bebanan terutama di dalam kubur.
Sesungguhnya Allah dan para malaikatnya sentiasa berselawat ke atas rasulnya, dan dalam sebuah hadis ada diriwayatkan sabda Rasulullah bahawa setiap selawat yang kita ucapkan ke atas rasul akan dibalas dengan 10 kali selawat oleh Allah ke atas kita.
Rasulullah pernah mengingatkan isterinya Saidatina Aishah r.a. dalam sebuah hadis yang bermaksud “Jangan kamu tidur sebelum kamu melaksanakan empat perkara, membaca Al-Quran sampai khatam (membaca surah Al-Ikhlas 3 kali), berselawat keatas Rasulmu, berdoa memohon keampunan untuk seluruh umat Islam, dan beristigfar, berzikir, bertahmid memuji kebesaran Allah Subhanahuwataala.”
Hadis yang ringkas ini bukannya susah pun untuk dilaksanakan jika kita jadikan amalan setiap malam sebelum tidur. Kalaulah terus tertidur tak bangun-bangun keesokan paginya, Insyaallah mati kita adalah dalam iman.
Kalau mampu buatlah solat sunat taubat setiap malam sebelum tidur, meminta keampunan atas segala kesalahan yang kita lakukan, dengan perasaan yang amat benci terhadap kelakuan kita tesebut dan berazam untuk tidak mengulanginya lagi.
2. Benda yang paling jauh ialah masa yang telah lalu. Masa yang telah lalu sudah menjadi sejarah dan tidak ada apa-apa yang kita ubah lagi. Oleh itu dengan kesempatan yang masih ada lakukanlah sesuatu yang baik, atau ubahlah sesuatu yang kurang baik kepada perkara yang lebih baik.
Contoh paling nyata ialah sewaktu anak-anak masih kecil, asuhlah mereka supaya hormati orang-orang tua. Atau pun jangan berhenti menyuruh mereka solat bila sampai waktunya. Dengan sendirinya perkara-perkara baik sebegini akan jadi tabiat yang berguna dan Insyaallah akan kekal sehingga mereka meningkat dewasa.
Mungkin ada anak-anak kita yang sedikit degil tetapi janganlah hendaknya kita berputus asa. Anak-anak kecil belum tahu apa-apa, ibubapalah pembentuk mereka.
Sedikit sahaja kelalaian dipihak kita kesannya cukup besar bila mereka dewasa nanti
Kalau kita ada kuasa untuk mengubah sesuatu kepada yang lebih baik, maka ubahlah sewaktu kita ada kuasa, jangan tunggu sehingga kuasa sudah hilang baru kita teringat. Kadang-kadang kita tidak tahu kita ada kuasa sehingga kuasa itu hilang dari genggaman kita.
3. Perkara dan musuh yang paling besar pula ialah nafsu ?
Rasulullah pernah bersabda yang bermaksud, “Tidak beriman seseorang itu sehingga dia boleh menjinakkan nafsu supaya mengikut kata imannya. “
Kehendak nafsu sentiasa berlawanan dengan kehendak atau dorongan iman. Setiap orang Islam mesti berusaha untuk mengawal nafsunya, baik nafsu makan, nafsu syahwat, nafsu bekerja, nafsu berhibur, nafsu mencari harta, nafsu berpakaian, nafsu berkata-kata, nafsu untuk berkuasa, nafsu menghias rumah, nafsu suka dipuji, nafsu bermegah-megah dan sebagainya.
Antara contoh-contoh bagaimana nafsu berusaha untuk mengawal dan mempengaruhi kita ialah, bila terdengar azan untuk solat, nafsu akan memujuk, biarlah ! lambat lagi, apa nak kejar, kalau kita hendak menolong seseorang, nafsu akan mengatakan, buat apa nak tolong, ramai lagi orang lain boleh menolong; nak bersedekah dengan wang yang sedikit sedang itu sahaja yang kita mampu,
nafsu akan mengatakan, sedikit boleh jadi apa, tunggulah lain kali sahaja, tentu lebih banyak dapat disediakan, nak mula mendekati mesjid selalu, nafsu akan memujuk dengan mengatakan apa nak susah, umur masih muda, di rumah pun boleh solat, tua nanti buatlah lagi senang dah kurang tanggungjawab kerana anak-anak dah besar dan macam-macam lagi. Sangat ramai orang yang tewas kerana nafsu.
Dalam bulan Ramadan ini berjayakah kita melawan nafsu makan, mampukah kita mengurangkan belanja dapur berbanding dengan bulan-bulan sebelum ini ?
Nafsu juga boleh menyebabkan kita jadi bakhil. Kita selalu keberatan untuk berderma atau bersedekah sebab takut miskin sedangkan kaya miskin adalah anugerah dan ketentuan Allah. Allah boleh bagi atau tarik balik sebarang rezeki yang Dia bagi kepada kita..
4. Perkara yang paling berat adalah memegang amanah.
Sejauh mana kita menjalankan tanggungjawab kita memegang amanah. Adakalanya tanggungjawab itu datang sendiri secara mengejut seperti bila ibu atau bapa meninggal dunia, atau bila ketua pejabat bertukar sementara datangnya pengganti. Adakalanya tanggungjawab datang kerana kita memintanya melalui pertandingan atau pun ditawarkan.
Di mana sahaja setiap seorang dari kita mesti ada memikul amanah sekurang-kurangnya terhadap diri sendiri dan keluarga.
Seorang majikan atau ketua tempat bekerja memikul amanah bagaimana menjaga kebajikan dan pengurusan tempat kerja tersebut supaya teratur, tanpa penyelewengan, sentiasa ceria dan berdaya maju.
Seorang pemimpin negara atau parti atau persatuan mesti menjalankan tanggungjawab dengan penuh amanah. Tidak boleh pecah amanah menyalahgunakan apa-apa yang bukan hak kita untuk diri sendiri. Khalifah Umar Abd Aziz r.a. menunjukkan contoh yang baik iaitu jika urusan keluarga maka dia akan menggunakan lilin khas untuk urusan keluarga dan bukan menggunakan lilin yang dikhaskan untuk urusan negara.
Pecah amanah juga boleh berlaku jika kita menyerahkan apa-apa jawatan kepada orang yang kita sukai atau rapat dengan kita tetapi dia tidak layak atau yang belum sampai masanya untuk memegang jawatan tersebut sedangkan ada orang lain yang lebih layak kepada jawatan itu.
Kesan pecah amanah amat besar bukan sahaja kepada individu tetapi mungkin kepada anak-anak dan keluarga. Sekiranya melibatkan wang maka apa yang pasti ialah makanan yang dibeli dengan wang haram itu seumpama memasukkan api neraka ke dalam mulut kita dan anak-anak kita.
Pernah kita mendengar orang-orang mengatakan, “Aku gunakan wang itu bukan untuk makanan tetapi benda-benda lain yang tak akan jadi darah daging aku dan keluarga aku” Betulkah ?
Jika dengan wang haram itu dibelikan barang-barang keperluan, maka wang asal yang disediakan untuk membeli barang-barang itu sudah bukan hak kita lagi, sesungguhnya semua wang dari sumber tidak halal, akan tetap haram.
Kita janganlah lupa terhadap cerita bagaimana seorang pekerja yang baik tetap disiksa Allah kerana mengambil sedikit sahaja carikan kayu dari tempat kerjanya tanpa kebenaran tuannya untuk membersihkan giginya. Sesungguhnya Allah Maha Melihat lagi Maha Mengetahui apa yang kita kerjakan.
“Dan janganlah kamu makan iaitu mengambil harta (orang-orang lain) di antara kamu dengan jalan yang salah , dan jangan pula kamu menghulurkan harta kamu (memberi rasuah) kepada hakim-hakim kerana hendak memakan (iaitu mengambil) sebahagian dari harta manusia dengan (berbuat) dosa padahal kamu mengetahui (salahnya). Al-Baqarah 188
Memang amat berat kalau terpaksa memikul amanah sedangkan ramai dari kita tidak mampu untuk memikulnya. Kalau boleh, elakkanlah secara sengaja mencari sebarang beban sedangkan kita tahu kita adalah lemah dan tidak mampu untuk melaksanakannya.
“ Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu hanyalah menelan api ke dalam perut mereka; dan mereka pula akan masuk ke dalam api neraka yang menyala-nyala” An-Nisaa 10
Sebagai contoh; Sekiranya ada antara kita (sama ada lelaki atau perempuan) yang diamanahkan menjaga harta peninggalan ibu bapa yang dulunya kita jaga sewaktu adik-adik masih kecil, dan kini mereka telah dewasa, maka pulangkanlah (serahkan) semula jika masih ada kepada adik-adik kerana itu bukan hak kita lagi.
Janganlah pula dijadikan hak kekal dan diberikan pula kepada anak-anak dengan perasaan takut miskin kerana rezeki itu adalah hak Allah, kita hanya pemegang amanah sahaja. Harta-harta rampasan seperti inilah yang akan merenggangkan silaturrahim dan menyusutkan segala keberkatan amalan yang kita lakukan.
Seiring dengan ketibaan Hariraya tak lama lagi, para ustaz juga selalu mengingatkan kita, janganlah pula kerana hendak menyambut Hari Raya kita menambah hutang jika tidak perlu, atau menambah dosa dengan menyalahgunakan harta atau apa-apa yang bukan hak kita walaupun sementara dengan tujuan lepas raya dipulangkan atau bila ada wang akan diganti semula.
Ingatlah bagaimana cerita Saidina Umar Al-Khattab r.a. diperingatkan oleh pegawai kewangannya supaya tidak menggunakan kemudahan perbendaharaan Islam walaupun ketika itu khalifah dalam kesempitan. Sesungguhnya mati itu sangat hampir dan kita semua tidak tahu setakat mana umur kita.
Sama-samalah kita menjaga semua amanah sebaik mungkin, Insyaallah kita akan selamat.
5. Yang paling ringan ialah meninggalkan solat:
“ Sesungguhnya sembahyang itu adalah satu ketetapan yang diwajibkan atas orang-orang yang beriman yang ditentukan waktunya” An-Nisaa’ 103
Sebagai tanda beriman semua orang Islam mesti melaksanakan Rukun Islam yang kedua iaitu sembahyang(solat) pada waktunya. Tidak ada alasan untuk melambat atau meninggalkan solat..
Imam Ghazali mengatakan solatlah yang paling diambil mudah untuk ditinggalkan oleh orang Islam.
“ Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan solat; dan sesungguhnya solat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk; (Iaitu) mereka yang percaya dengan yaqin bahawa mereka akan menemui Tuhan mereka, dan bahawa mereka akan kembali kepadaNya “ Al-Baqarah 45-46
Terlalu banyak alasan yang selalu digunakan oleh orang Islam yang tidak kuat imannya, seperti pakaian kotor, (adakah pakaian kotor itu najis atau tidak najis); masa masih ada lagi (yaqinkah selepas itu kita akan kelapangan dan ada masa ); mesjid dan surau tak ada (solat itu di masjid dan surau sajakah );
telekung tak bawa (wajibkah bertelukung, apa kah pakaian kita tidak menutup aurat); sejadah tak ada (perlukah sejadah)?. Saya pernah melihat warga kita di luar negara, tepi jalan, tepi perhentian bas, di stesen keretapi, dalam supermarket pun (dalam tempat uji pakaian ) boleh solat. Sesungguhnya bumi Allah ini luas dan bersih kecuali disempitkan dan dikotorkan oleh manusia.
Meringankan solat juga boleh bermaksud meringankan kesempurnaan solat seperti, tidak berjemaah, kalau berjemaaah , saf tidak lurus, masuk saf lambat, jemaah tidak rapat satu sama lain, tidak mahu berganjak kalau ada lompang setelah ada makmum yang keluar saf, pentingkan diri dengan mengejar kipas dan alat hawa dingin, bersuara kuat hingga ganggu orang di sebelah, atau tidak berwuduk dengan sempurna, dan lain-lain lagi.
Rasulullah mengingatkan kita bahawa amalan solatlah yang akan dinilai dahulu sebelum Allah menilai ibadat yang lain, secara tidak langsung kalau gagal penilaian solat, amalan yang lain akan sia-sia sahaja.
Orang yang gagal dalam penilaian solat atau solatnya tidak diterima, atau yang tidak bersolat, tempat mereka adalah dalam neraka Saqar. Penghuni neraka Saqar dibakar sehingga hangus dan kemudian dipulihkan semula kulit-kulit mereka dan dibakar semula, begitulah seterusnya dan mereka kekal di dalamnya.
“Tentang (tempat tinggal) orang yang bersalah, “ Al-Muddaththir 41
Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka (ahli syurga bertanya); “Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka ) Saqar ? ” Al-Muddaththir 42
“Orang-orang yang bersalah itu menjawab; “Kami tidak termasuk dalam kumpulan orang-orang yang mengerjakan sembahyang (solat); “ Al-Muddaththir 43
“Dan kami tidak pernah memberi makan orang-orang miskin;” Al-Muddaththir 44
“Dan kami dahulu selalu mengambil bahagian memperkatakan perkara yang salah, bersama-sama orang-orang yang memperkatakannya; “ Al-Muddaththir 45
“Dan kami sentiasa mendustakan hari pembalasnan” Al-Muddaththir 46
Marilah sama-sama kita terus berusaha memperbaiki solat kita kerana solat adalah tiang agama.
6. Yang paling tajam ialah lidah
Tidak ada senjata yang paling tajam selain daripada lidah.
Lidah (keupayaan berkata-kata) perlu digunakan untuk kebaikan dan janganlah pula digunakan untuk keburukan.
Jika percakapan yang disampaikan berupa provokasi atau pun fitnah, pengajaran yang terpesong, atau arahan yang zalim dan kejam, kesan atau akibatnya amat serius boleh mendatangkan kesan buruk satu atau beberapa generasi yang tidak boleh diperbaiki lagi sampai bila-bila. Memang mudah untuk memohon maaf atas sebarang ketelanjuran kata-kata, tetapi bagaimana pula kesan emosi, atau kesan jangka panjang ke atas individu, atau keluarga yang menjadi mangsa, sudah pasti amat sukar untuk disembuhkan.
“ Fitnah itu lebih buruk(dahsyat) daripada membunuh”
Orang Islam tidak akan lupa bagaimana rumahtangga Rasulullah bergoncang akibat fitnah yang ditujukan ke atas Saidatina Aishah r.a. isteri baginda sehingga Allah menurunkan wahyu menerangkan kebenaran dan menjernihkan suasana.
Oleh itu untuk tidak dimurkai Allah, dalam pergaulan sehari-hari, jangan amalkan sifat munafik dan jauhkan diri dari mereka yang bersifat demikian iaitu; kalau berjanji dia mungkir janji, kalau bercakap dia dusta dan kalau diberi amanah dia akan pecah amanah.
Sebaliknya lidah (yakni keupayaan berkata-kata) hendaklah digunakan untuk menyampaikan ilmu yang berguna, memberi nasihat atau mengajar dan membaca Al-Quran dan sebagainya. Ia bukan sahaja berfaedah untuk diri penyampai, malahan akan memberi menfaat untuk masyarakat sampai bila-bila. Sekiranya perkara baik tersebut disebarkan pula kepada orang lain selepas itu, ganjarannya akan terus berterusan seperti mengalirnya air sungai sama juga seperti ganjaran harta diinfakkan untuk ke jalan Allah.
“ Dan bersegeralah kamu mengerjakan amal-amal yang baik untuk mendapat keampunan daripada Tuhanmu dan syurga yang seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa”
(A-Li Imraan 133).
Sebaik-baiknya marilah sama-sama kita meneruskan tugas Rasulullah menyeru kepada berbuat kebaikan dan meninggalkan kejahatan, terutama kepada diri sendiri, anak-anak, isteri dan kaum keluarga kita, sesungguhnya kita hanya penyeru dan penyampai dan kita tiada daya untuk memberi hidayah kerana ia hak Allah, sepertimana gagalnya seruan Nabi Ibrahin a.s. kepada bapanya, Nabi Noh a.s kepad anaknya, Nabi Musa a.s. kepada Firaun, Qarun dan Haman, Nabi Muhammad s.a.w kepada bapa saudara baginda, dan sesungguhnya kita adalah dilarang berputus asa.
Mudah-mudahan dengan usaha yang berterusan, kita dan orang-orang disekeliling kita akan tetap dalam peliharaan Allah sampai bila-bila.
Disamping itu semasa melakukan ibadat atau kerja-kerja kebajikan janganlah pula lupa berdoa ke hadrat Allah s.w.t. agar kita sentiasa dipermudahkan dan dilimpahi rahmat dan kurniaanNya.
“ Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepada mu (Wahai Muhammad) mengenai Aku, maka (beritahu kepada mereka ) sesungguhnya Aku (Allah) sentiasa hampir ( kepada mereka ); Aku perkenankan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu, Maka mereka hendaklah menyahut seruanKu (dengan mematuhi perintahKu);, dan hendaklah mereka beriman kepadaKu supaya mereka menjadi baik dan betul “ Al-Baqarah 186
“Dan Tuhan kamu berfirman” Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina” Al-Mukmin 60
“Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang banyak bertaubat dan mengasihi orang-orang yang sentiasa mensucikan diri” Al-Baqarah 222
“ Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berusaha memperbaiki amalannya” An-Nahl 128
Suka juga diselitkan di sini janganlah kita celupar dalam berkata-kata walaupun ia tidak menyakitkan hati sesiapa tetapi dibimbangi kalau kata-kata tersebut akan menjadi seperti doa yang akan merugikan kita seperti contohnya, pasangan pengantin baru berkata tidak mahu anak dahulu, nak rehat dahulu, anak-anak menyusahkan atau sebagainya.
Jika ia diucapkan sewaktu Allah mengkabulkan doa kan susah jadinya. Ataupun mereka yang baru keluar pusat pengajian, tak mahu minta kerja dulu, nak rehat dulu, sudah penat nak rehat seketika, nantilah dulu atau apa-apa sahaja ucapan yang tidak sepatutnya diucapkan.
Sudah banyak kali kita mendengar orang merungut dah puas berusaha tapi masih susah dapat anak, susah dapat kerja dan sebagainya. Bagi mereka yang terlibat, eloklah muhasabah diri kalau-kalau pernah tersasul kata walaupun tanpa niat.
Jika ada eloklah buat solat taubat banyak-banyak minta keampunan dan minta dikasihani Allah. Ambillah peluang istimewa di bulan Ramadan yang amat berkat, dan bulan yang dibuka pintu langit tanpa sebarang hijab ini, semoga segala permohonan dimakbulkanNya, Insyaallah.. .
Dalam sebuah hadis Rasulullah ada menyebut bahawa tiga kumpulan yang tidak ragu-ragu akan dimakbulkan doanya ialah orang-orang yang dizalimi, orang yang bermusafir dan doa ibubapa terhadap anak-anaknya.
Oleh itu mulai sekarang marilah kita berazam untuk memperbaiki apa-apa sahaja kelemahan yang ada, memperbaiki kesempurnaan semua ibadat kita, tuturkata dan tingkahlaku dan berusaha menyumbangkan apa-apa sahaja yang kita terdaya demi agama Islam yang kita kasihi, mudah-mudahan nama kita akan diseru oleh semua malaikat yang menjaga semua pintu-pintu syurga di hari pembalasan nanti, Amin..

 

About

coretan

Bertanggung jawab atas hidup anda. Jika anda jadi korban, itu adalah kesalahan anda. berhenti menjadi korban. Atur diri anda

by : Judge Judith Shendlin

Followers

Translate

MOTIVASI SUKSES by RIVALDY FRANS AKBAR © 2012 | Template By Jasriman Sukri